SUPERLAB
Download : SuperlabCisco1-Kosong
Tujuan Lab :
- Seluruh device dapat saling terhubung
Materi Lab :
- VLAN
- Trunking
- Encapsulation
- Virtual Interface
- Routing OSPF
- Routing RIPv2
- Routing EIGRP
- Redistribution
- InterVLAN
- DNS
Pertama
tama kita buat VLAN terlebih dahulu pada setiap switch. Untuk address
yang nantinya akan digunakan oleh switch itu sendiri, berikut tablenya.
Lakukan konfigurasi terhadap switch sebelah kiri terlebih dahulu.
Switch(config)#host IDN-SW2
IDN-SW2(config)#vlan 10
IDN-SW2(config- vlan)#name VLAN10-IDN
IDN-SW2(config- vlan)#ex
IDN-SW2(config)#vlan 20
IDN-SW2(config- vlan)#name VLAN20-IDN
IDN-SW2(config- vlan)#ex
Berdasarkan
konfigurasi diatas, kita membuat VLAN dengan id 10 dan juga 20. Dan
untuk nama dari setiap VLAN, kita akan gunakan format VLANx-IDN.
Setelah itu definisikan port mana saja yang akan didaftarkan kedalam vlan yang sudah dibuat.
Setelah itu definisikan port mana saja yang akan didaftarkan kedalam vlan yang sudah dibuat.
Untuk mendaftarkan vlan, kita hanya perlu untuk merubah switchport mode pada switch menjadi access. Lalu daftarkan switchport access tersebut kepada VLAN yang akan digunakan.IDN-SW2(config)#int ra fa0/2-3
IDN-SW2(config- if-range)#sw mod acc
IDN-SW2(config- if-range)#sw acc vlan 10
IDN-SW2(config- if-range)#ex
IDN-SW2(config)#int ra fa0/4-5
IDN-SW2(config- if-range)#sw mod acc
IDN-SW2(config- if-range)#sw acc vlan 20
IDN-SW2(config- if-range)#ex
Jika sudah, definisikan port yang menuju ke router dengan switchport mode trunk.
IDN-SW2(config)#int fa0/1Penggunaan mode trunk pada switch sendiri, akan memungkinkan switch tersebut meneruskan packet yang akan diteruskan. Hal ini juga belaku antar switch. Agar setiap vlan atau setiap network dapat terhubung walaupun tidak berada dalam device yang sama, maka akan diperlukan trunking antar device tersebut. Namun hal ini tidak berlaku ketika switch terhubung dengan client.
IDN-SW2(config- if)#sw mod tr
IDN-SW2(config- if)#ex
Lakukan verifikasi apakah VLAN dan juga trunk sudah terbentuk.
Berdasarkan verifikasi VLAN, terlihat vlan apasaja yang ada di dalam switch. Untuk VLAN 1 sendiri, vlan tersebut merupakan vlan default yang ada pada cisco, walaupn kita tidak menambahkan VLAN 1, VLAN tersebut akan tetap ada. VLAN 1 juga tidak dapat dihapus. Kemudian pada port, akan terlihat port mana saja yang di definisikan ke dalam VLAN. Terlihat pada VLAN 10 kita mendaftarkan Fa0/2 dan Fa0/3, sedangkan VLAN 20 kita mendaftarkan Fa0/4 dan Fa0/5.
Lalu
pada verifikasi trunking, akan terlihat vlan mana saya yang akan di
forward oleh trunking protocol tersebut. Terlihat bahwa VLAN 10 dan 20
akan di forward menuju router.
Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi interVLAN routing pada router 1. Router(config)#host IDN-R1
IDN-R1(config)#int fa1/0
IDN-R1(config- if)#no shut
IDN-R1(config- if)#
IDN-R1(config- if)#ex
IDN-R1(config)#int fa1/0.10
IDN-R1(config- subif)#en dot 10
IDN-R1(config- subif)#ip addr 10.10.10.1 255.255.255.0
IDN-R1(config- subif)#ex
IDN-R1(config)#int fa1/0.20
IDN-R1(config- subif)#en dot 20
IDN-R1(config- subif)#ip addr 20.20.20.1 255.255.255.0
IDN-R1(config- subif)#ex
Pada
konfigurasi interVLAN, fax/x.x akan mendefinisikan VLAN apa yang akan
di up interfacenya pada router. Setelah itu untuk interface tersebut,
kita menambahkan encapsulasi. Setelah menambahkan encapsulasi, kita
menambahkan ip address pada interface tersebut.
Pemberian
ip address setelah proses encapsulasi, akan mendefisinikan si
encapsulasi itu sendiri, jadi ketika ada packet yang menuju router yang
berasal dari VLAN 10, ketika router mengirimkan balasan kembali, maka
packet tersebut akan di definisikan packet yang berasal dari VLAN 10
dikarenakan kita mendefinisikan pada encapsulasi yaitu VLAN 10, dan
packet tersebut akan dikirimkan menggunakan address yang diberikan
kepada encapsulasi tersebut yaitu 10.10.10.1.
Setelah itu konfigurasi ip address untuk setiap interface.IDN-R1(config)#int fa0/0Setelah itu konfigurasi server yang ada pada bagian paling kiri.
IDN-R1(config- if)#no shut
IDN-R1(config- if)#
IDN-R1(config- if)#ip addr 11.11.11.1 255.255.255.0
IDN-R1(config- if)#ex
IDN-R1(config)#int se2/0
IDN-R1(config- if)#no shut
IDN-R1(config- if)#ip addr 12.12.12.1 255.255.255.0
IDN-R1(config- if)#ex
Konfigurasi dns pada server.
Konfigurasi
dns pada server akan memungkinkan apabila sebuah client ingin mengakses
situs yang telah di tentukan seperti misalkan idn.id, maka client itu
akan diarahkan kepada server yang memiliki dns idn.id. Berdasarkan
konfigurasi diatas, address un tuk idn.id adalah 11.11.11.2, jadi
apabila client ingin mengakses idn.id, maka akan diarahkan menuju
11.11.11.2.
Selanjutnya lakukan konfigurasi routing OSPF untuk menghubungkan client dengan dns yang sebelmnya sudah kita buat.IDN-R1(config)#ro os 10Berdasarkan konfigurasi diatas, kita melakukan konfigurasi OSPF dengan menggunakan process id 10, setelah itu kita mengadvertise network network yang terhubung dengan router tersebut dengan mendaftarkan network tersebut ke dalam area backbone.
IDN-R1(config- router)#net 11.11.11.0 0.0.0.255 area 0
IDN-R1(config- router)#net 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
IDN-R1(config- router)#net 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
IDN-R1(config- router)#net 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
IDN-R1(config- router)#ex
Selanjutnya, kita akan melakukan kofigurasi VLAN pada Switch 3.
Switch(config)#host IDN-SW3
IDN-SW3(config)#vlan 30
IDN-SW3(config- vlan)#name VLAN30-IDN
IDN-SW3(config- vlan)#ex
IDN-SW3(config)#vlan 40
IDN-SW3(config- vlan)#name VLAN40-IDN
IDN-SW3(config- vlan)#ex
IDN-SW3(config)#int ra fa0/2-3
IDN-SW3(config- if-range)#sw mod acc
IDN-SW3(config- if-range)#sw acc vlan 30
IDN-SW3(config- if-range)#ex
IDN-SW3(config)#int ra fa0/4-5
IDN-SW3(config- if-range)#sw mod acc
IDN-SW3(config- if-range)#sw acc vlan 40
IDN-SW3(config- if-range)#ex
IDN-SW3(config)#int fa0/1Jika sudah, lakukan verifikasi VLAN dan juga trunking.
IDN-SW3(config- if)#sw mod tr
IDN-SW3(config- if)#ex
Selanjutnya, kita akan melakukan konfigurasi terhadap R2 dan juga R3.
Router(config)#host IDN-R2Setelah itu, lakukan konfigurasi routing.
IDN-R2(config)#int se2/0
IDN-R2(config- if)#no shut
IDN-R2(config- if)#ip addr 12.12.12.2 255.255.255.0
IDN-R2(config- if)#clock rate 500000
IDN-R2(config- if)#ex
IDN-R2(config)#int se3/0
IDN-R2(config- if)#no shut
IDN-R2(config- if)#ip addr 23.23.23.2 255.255.255.0
IDN-R2(config- if)#ex
IDN-R2(config)#ro riSetelah itu konfigurasi pada R3.
IDN-R2(config- router)#ver 2
IDN-R2(config- router)#net 23.23.23.0
IDN-R2(config- router)#redis os 10 met 1
IDN-R2(config- router)#no aut
IDN-R2(config- router)#ex
IDN-R2(config)#ro os 10
IDN-R2(config- router)#net 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
IDN-R2(config- router)#redis rip sub
IDN-R2(config- router)#ex
IDN-R3(config)#ro riSetelah itu, kita akan melakukan konfigurasi pada R4. Dikarenakan R4 akan dijadikan gateway oleh vlan yang ada maka konfigurasi intervlan pada R4 terlebih dahulu, setelah itu tambahkan routing EIGRP pada R4.
IDN-R3(config- router)#ver 2
IDN-R3(config- router)#net 23.23.23.0
IDN-R3(config- router)#redis ei 10 met 1
IDN-R3(config- router)#ex
IDN-R3(config)#ro ei 10
IDN-R3(config- router)#net 34.34.34.0
IDN-R3(config- router)#net 31.31.31.0
IDN-R3(config- router)#no aut
IDN-R3(config- router)#redis rip met 1 1 1 1 1
IDN-R3(config- router)#ex
Router(config)#host IDN-R4
IDN-R4(config)#int fa0/0
IDN-R4(config- if)#no shut
IDN-R4(config- if)#ip addr 34.34.34.4 255.255.255.0
IDN-R4(config- if)#ex
IDN-R4(config)#int fa1/0
IDN-R4(config- if)#ip addr 44.44.44.1 255.255.255.0
IDN-R4(config- if)#no shut
IDN-R4(config- if)#ex
IDN-R4(config)#int fa6/0
IDN-R4(config- if)#no shut
IDN-R4(config- if)#ex
IDN-R4(config)#int fa6/0.30
IDN-R4(config- subif)#en dot 30
IDN-R4(config- subif)#ip addr 30.30.30.1 255.255.255.0
IDN-R4(config- subif)#ex
IDN-R4(config)#int fa6/0.40
IDN-R4(config- subif)#en dot 40
IDN-R4(config- subif)#ip addr 40.40.40.1 255.255.255.0
IDN-R4(config- subif)#ex
IDN-R4(config)#ro ei 10
IDN-R4(config- router)#net 30.30.30.0
IDN-R4(config- router)#net 40.40.40.0
IDN-R4(config- router)#net 44.44.44.0
IDN-R4(config- router)#net 34.34.34.0
IDN-R4(config- router)#no aut
Setelah
itu selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi pada MLS1 dan juga
MLS2. Kali ini kedua router tersebut akan bertugas sebagai penyedia vlan
dan juga sebagai gateway. Nanti kita akan melakukan konfigurasi ip
address untuk vlan yang ada pada MLS1
Setelah itu konfgurasikan trunk pada MLS2 yang menuju ke MLS1 dikarenakan nantinya MLS 1 akan bertindak sebagai gateway.Switch(config)#host IDN-MLS2
IDN-MLS2(config)#vlan 50
IDN-MLS2(config- vlan)#name VLAN50-IDN
IDN-MLS2(config- vlan)#ex
IDN-MLS2(config)#vlan 60
IDN-MLS2(config- vlan)#name VLAN60-IDN
IDN-MLS2(config- vlan)#ex
IDN-MLS2(config)#int fa0/2
IDN-MLS2(config- if)#sw mod acc
IDN-MLS2(config- if)#sw acc vlan 60
IDN-MLS2(config- if)#ex
IDN-MLS2(config)#int fa0/3
IDN-MLS2(config- if)#sw mod acc
IDN-MLS2(config- if)#sw acc vlan 50
IDN-MLS2(config- if)#ex
IDN-MLS2(config)#int fa0/5
IDN-MLS2(config- if)#sw mod acc
IDN-MLS2(config- if)#sw acc vlan 50
IDN-MLS2(config- if)#ex
IDN-MLS2(config)#int fa0/4
IDN-MLS2(config- if)#sw mod acc
IDN-MLS2(config- if)#sw acc vlan 60
IDN-MLS2(config- if)#ex
IDN-MLS2(config)#int fa0/1Setelah itu tambahkan VLAN pada MLS1, lalu definisikan port mana saja yang akan didaftarkan.
IDN-MLS2(config- if)#sw tr en dot
IDN-MLS2(config- if)#sw mod tr
Switch(config)#host IDN-MLS1Setelah itu daftarkan ip address pada vlan yang sudah di buat pada MLS1 agar MLS1 dijadikan gateway untuk vlan vlan tersebut.
IDN-MLS1(config)#vlan 50
IDN-MLS1(config- vlan)#name VLAN50-IDN
IDN-MLS1(config- vlan)#ex
IDN-MLS1(config)#vlan 60
IDN-MLS1(config- vlan)#name VLAN60-IDN
IDN-MLS1(config- vlan)#ex
IDN-MLS1(config)#int fa0/3
IDN-MLS1(config- if)#sw mod acc
IDN-MLS1(config- if)#sw acc vlan 60
IDN-MLS1(config- if)#ex
IDN-MLS1(config)#int fa0/4
IDN-MLS1(config- if)#sw mod acc
IDN-MLS1(config- if)#sw acc vlan 50
IDN-MLS1(config- if)#ex
IDN-MLS1(config)#int fa0/5
IDN-MLS1(config- if)#sw mod acc
IDN-MLS1(config- if)#sw acc vlan 60
IDN-MLS1(config- if)#ex
IDN-MLS1(config)#int fa0/6
IDN-MLS1(config- if)#sw mod acc
IDN-MLS1(config- if)#sw acc vlan 50
IDN-MLS1(config- if)#ex
IDN-MLS1(config)#int fa0/2
IDN-MLS1(config- if)#sw tr en dot
IDN-MLS1(config- if)#sw mod tr
IDN-MLS1(config- if)#ex
IDN-MLS1(config)#int vlan 50Setelah itu, tambahkan routing EIGRP pada MLS1 agar dapat berkomunikasi dengan router lainnya.
IDN-MLS1(config- if)#ip addr 50.50.50.1 255.255.255.0
IDN-MLS1(config- if)#ex
IDN-MLS1(config)#int vlan 60
IDN-MLS1(config- if)#ip addr 60.60.60.1 255.255.255.0
IDN-MLS1(config- if)#ex
IDN-MLS1(config)#int fa0/1
IDN-MLS1(config- if)#no sw
IDN-MLS1(config- if)#ip addr 31.31.31.3 255.255.255.0
IDN-MLS1(config- if)#ex
IDN-MLS1(config)#ro ei 10Lalu lakukan verifikasi routing table.
IDN-MLS1(config- router)#net 50.50.50.0
IDN-MLS1(config- router)#net 60.60.60.0
IDN-MLS1(config- router)#net 31.31.31.0
IDN-MLS1(config- router)#no aut
IDN-MLS1(config- router)#ex
Setelah itu lakukan verifikasi ping dari PC12 ke R1.
Lalu lakukan verifikasi DNS.
Ok,,, selesai juga lab 1 sampai jumpa kembali,
Belum ada tanggapan untuk "Superlab Cisco Packet Tracer ( LAB 1 )"
Posting Komentar